Kepo Terkini - Tak
terasa 10 pekan telah berlalu di Premier League, dan persaingan ketat
sudah terlihat di papan atas klasemen, terutamanya empat besar di mana
tim-tim yang berada di dalamnya memiliki koleksi poin yang saling
berdekatan satu sama lain.
Kejutan lainnya adalah
tersingkirnya Manchester United besutan Jose Mourinho dari tujuh besar
akibat tak pernah meraih kemenangan sepanjang Oktober 2016. Siapa saja
tujuh tim yang saat ini menempati tujuh besar Premier League? Dan apa
kelemahan mereka saat ini?
Berikut ulasan Ftb90 dari tim yang ada di urutan pertama hingga ketujuh:
7. Manchester City
The
Citizens sedianya memiliki koleksi pemain bintang berkualitas, dan juga
pelatih sarat pengalaman, Josep Guardiola, yang memiliki filosofi
permainan ofensif dan menghibur. Ditambah rekrutan anyar seperti Ilkay
Gundogan, Nolito, Claudio Bravo, dan Leroy Sane, Man City tampak tidak
memiliki kekurangan.
Namun Man City tetap
memiliki kelemahan musim ini di Premier League. Kelemahan itu ada di bek
sentral alias jantung pertahanan tim. Man City sudah memiliki Vincent
Kompany, John Stones, dan Nicolas Otamendi, namun nama yang pertama
disebut kerap dilanda cedera dan urung tampil fit dalam satu musim.
Padahal Kompany
merupakan kapten sekaligus bek yang mampu mengordinasi lini belakang.
Rasio musim lalu membuktikan, lini belakang Man City mudah ditembus jika
Kompany tidak bermain.
Pun demikian musim ini,
di antara Stones dan Otamendi, keduanya sama-sama bermain tanpa
komunikasi dan cenderung mengandalkan kualitas individu yang mereka
miliki. Kondisi itu pun rawan bagi pertahanan Man City, apalagi tim juga
memiliki kelemahan lainnya, yakni kesulitan menghentikan serangan balik
lawan.
Hal ini jadi resiko yang
ditanggung oleh filosofi bermain ofensif Guardiola. Andai Man City
menguasai penguasaan bola dan mengurung pertahanan lawan, namun pada
akhirnya tak mampu mencetak gol, lawan bisa menghukum mereka dari
serangan balik, memanfaatkan celah di pertahanan dan garis belakang yang
terlalu maju ke depan.
6. Arsenal
The
Gunners sering dicap memiliki kelemahan yang menjadi masalah klasik
selama bertahun-tahun, yakni inkonsistensi bermain. Hal itu belum
terbukti musim ini, karena biasanya Arsenal mulai menunjukkan
inkonsistensi bermain pada periode Desember hingga Januari.
Namun untuk saat ini,
kelemahan Arsenal yang terlihat adalah ketergantungan tim kepada dua
bintang mereka, Mesut Ozil dan Alexis Sanchez. Keduanya merupakan
bintang tim London Utara yang diincar banyak klub, dan kerap menjadi
pembeda hasil akhir Arsenal dengan kualitas individu mereka.
Tanpa kedua pemain itu
bermain secara bersamaan, permainan Arsenal langsung menurun drastis,
karena keduanya merupakan motor serangan tim di lini depan. Ozil
memiliki visi bermain, sementara Sanchez menghidupkan serangan tim
dengan kelincahannya bermain.
Karakter menonjol kedua
pemain itu tak dimiliki pemain Arsenal lainnya, hingga Arsene Wenger
belum menemukan solusi jika kedua pemain itu absen, mengakali agar
serangan Arsenal tidak tumpul tanpa kehadiran keduanya.
5. Liverpool
Keuntungan
boleh jadi dimiliki Liverpool musim ini, dari absennya mereka dari
turnamen antarklub Eropa hingga fokus bermain di Premier League, hingga
kedalaman skuat yang berlimpah.
Namun Reds memiliki dua
kelemahan di lini belakang mereka. Satu, gawang Liverpool sudah
kebobolan 13 kali dari 10 laga Premier League, dan Klopp sedianya telah
memiliki Dejan Lovren, Mamadou Sakho, Joel Matip, Lucas Leiva, dan
Ragnar Klavan di posisi tersebut.
Akan tetapi Klopp belum
menemukan duel yang tangguh dan bek pemimpin, seperti halnya Jamie
Carragher di masa lalu. Maka wajar jika muncul rumor belakangan ini,
yang mengabarkan bahwa Klopp akan mencari bek anyar lagi di bursa
transfer.
Kelemahan lainnya ada di
sektor bek kiri. Bayangkan, Liverpool bermain dengan James Milner yang
notabene seorang gelandang. Alberto Moreno yang merupakan bek kiri, tak
mampu bermain sesuai ekspektasi.
Alhasil, zona kiri
pertahanan Liverpool menjadi salah satu titik yang kerap menjadi target
lawan, karena Milner tidak memiliki insting bertahan seperti halnya
seorang bek. Hal itu bisa berdampak dengan gagalnya perangkap offside, dan lain sebagainya.
4. Chelsea
Kelemahan
Chelsea sedianya sudah diungkapkan Antonio Conte sejak bursa transfer
musim panas, yakni tambahan bek tengah. The Blues hanya memiliki dua bek
tengah yang berusia di bawah 30 tahun, yakni Kurt Zouma serta David
Luiz.
Sementara tiga bek
tengah lainnya seperti Branislav Ivanovic, Gary Cahill, dan John Terry
sudah berada di usia 30 tahun dan lebih. Kekhawatiran Conte adalah,
ketika dua-tiga di antara mereka cedera, maka Chelsea tak memiliki
banyak opsi di jantung pertahanan.
Conte juga mengakui
bahwa Luiz merupakan pembelian panik oleh Chelsea, dan mereka disinyalir
masih akan mencari bek tengah sesuai dengan kriteria yang diinginkan
Conte.
3. Tottenham Hotspur
The
Lilywhites tampil memukau hingga pekan 10 Premier League, dengan rekor
100 persen tak pernah kalah. Namun Spurs juga memiliki kelemahan di
sektor penyerang, karena terlalu mengandalkan Harry Kane.
Mauricio Pochettino
sedianya telah mendatangkan Vincent Janssen, namun bomber Belanda itu
masih dalam proses adaptasi dengan tim barunya tersebut, hingga belum
bisa menggantikan posisi Kane sebagai pendulang gol Spurs.
Gaya main keduanya pun
berbeda. Janssen lebih bertipikal striker klasik nomor 9 yang tajam jika
mendapat peluang, dan beredar di kotak penalti lawan. Sementara Kane
lebih ke striker modern, yang mau menjemput bola, ikut membantu
mengalirkan serangan tim, dan suka masuk kotak penalti lawan dari lini
kedua.
Ketergantungan itu
terasa saat ini, karena Spurs yang belum kalah, lebih sering bermain
imbang dan mengalami kesulitan mencetak gol.
2. Everton
Tim
besutan Ronald Koeman langsung melejit menjadi tim kuda hitam Premier
League, dan sukses menjaga pemain bintang mereka, Romelo Lukaku. Akan
tetapi The Toffees memiliki kelemahan dari segi inkonsistensis permainan
dan ketergantungan kepada Lukaku.
Bomber Belgia
telah mencetak tujuh gol dari sembilan penampilannya, dan itu sudah
cukup membuktikan betapa tim bergantung kepadanya untuk mencetak gol.
Arouna Kone dan Enner Valencia tak bisa menggantikan tempatnya sebagai
pendulang gol Everton.
Jika Lukaku tidak dalam
performa terbaiknya dan kesulitan mencetak gol, Everton tak memiliki
solusi lain dalam mencetak gol lawan.
1. Watford
Perlahan
tapi pasti, Walter Mazzarri mengangkat permainan Watford yang sempat
tersendat-sendat di awal musim 2016/17. Ia pun perlahan menanamkan
filosofi bermain dengan tiga bek dalam formasi 3-5-2, namun di satu sisi
skema itu jadi kelemahan tim.
The Hornets masih dalam
proses adaptasi bermain dengan tiga bek, yang jarang digunakan klub-klub
Inggris. Kerap di satu waktu Troy Deeney dan kawan-kawan menang, namun
di lain waktu kalah telak karena organisasi bertahan yang berantakan.
Selain itu, penyerang
andalan mereka yang musim lalu jadi top skor tim, Odion Ighalo baru
mencetak satu gol musim ini. Ketumpulannya sedikit menyulitkan Watford
untuk mencetak gol.
Tujuh tim teratas Premier League yang telah berlangsung 10 pekan boleh
jadi tim-tim terbaik saat ini, namun, mereka juga masih memiliki
kelemahan dalam permainannya.
0 komentar:
Posting Komentar