Kepo Terkini - Musim lalu Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo terlibat persaingan memperebutkan gelar juara dunia di tiga balapan sisa. Musim ini dua rider Movistar Yamaha itu akan terlibat persaingan lagi di tiga seri terakhir meskipun pada level memperebutkan posisi runner-up.
Kemenangan Marc Marquez di Motegi, Minggu (16/10/2016) kemarin, memastikan persaingan berebut titel juara dunia MotoGP 2016 sudah resmi berakhir. Rider Repsol Honda itu jadi kampiun musim ini, melanjutkan sukses kelas primernya pada 2013 dan 2014.
 Foto: AFP PHOTO / Toshifumi KITAMURA |
Yang menarik adalah, pada periode yang sama musim lalu usaha Marquez mempertahankan gelar juara justru berakhir di Motegi. Setahun yang lalu pebalap 23 tahun tersebut cuma finis keempat di MotoGP Jepang 2015, menghabisi peluangnya saat itu--yang sebenarnya juga sudah tipis.
Masih tentang kisah musim lalu, usai balapan di Motegi 2015 itu Marquez harus rela tak terlibat dalam duel panas Rossi dan Lorenzo memperebutkan gelar juara dunia di tiga seri sisa. Kita tahu pada akhirnya Lorenzo jadi kampiun pada seri terakhir di Valencia.
Beranjak ke musim ini, setelah balapan di Motegi kemarin musim juga menyisakan tiga balapan lagi yang persis sama seperti musim lalu; Phillip Island di Australia, Sepang di Malaysia, dan Ricardo Tormo di Valencia.
Seperti musim lalu pula di tiga balapan tersebut Rossi dan Lorenzo akan bersaing, dengan Marquez tidak terlibat dalam persaingan itu. Bedanya, tentu saja, Rossi dan Lorenzo akan terlibat dalam persaingan jadi runner-up di bawah Marquez.
 Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp |
"Posisi runner-up masih bisa saya perebutkan dengan (Jorge) Lorenzo. Tidak sepenting posisi pertama, tapi ini memberi saya motivasi," sebut Rossi yang kini menempati posisi dua klasemen sementara dengan 196 poin.
Lorenzo pun tidak kalah semangat dalam mengejar posisi dua pada musim terakhirnya bersama Yamaha sebelum musim depan menyeberang ke Ducati. Setelah crash di Motegi kemarin, menyusul Rossi yang sudah jatuh sebelum dirinya, Lorenzo mengutarakan rasa kecewa.
"Saya baik-baik saja, crash tidak membuat saya terluka, ini bukanlah masalah. Yang jadi masalah adalah bahwa saya tidak menyelesaikan balapan dan saya amat kecewa karena bisa ada di posisi dua (klasemen), saya kehilangan peluang bagus," tutur Lorenzo yang kini mengoleksi 182 poin untuk duduk di peringkat tiga papan klasemen pebalap.
Secara matematis yang punya peluang untuk menjadi runner-up MotoGP 2016 bukan cuma mereka berdua. Dengan 75 poin masih jadi rebutan pada tiga balapan sisa, persaingan ini juga akan diramaikan oleh rider Suzuki Ectar Maverick Vinales (165 poin), Dani Pedrosa (Repsol Honda, 155 poin), dan Andrea Dovizioso dari Ducati (124 poin).
Dan tentu saja di antara persaingan tersebut akan ada pula Marquez sebagai faktor lain. Dengan gelar juara sudah di tangan, Marquez mengindikasikan akan tampil penuh motivasi--bahkan tidak lagi menahan diri penuh kalkulasi seperti sebelumnya di musim ini.
Mengingat segala macam drama yang melibatkan Marquez dalam persaingan Rossi dengan Lorenzo di akhir musim lalu, plus hubungan dua rider Yamaha yang terus diwarnai pasang-surut itu, tiga balapan penutup musim ini masih bakal tetap sangat menarik untuk ditunggu.
0 komentar:
Posting Komentar