Kepo Terkini - Liverpool
memastikan mereka memasuki jeda internasional sebagai pemimpin klasemen
sementara Premier League. Permainan menyerang mereka yang tak
terbendung lawan ditambah fakta bahwa mereka tidak terlibat dalam
kompetisi Eropa mengingatkan fans Liverpool ketika The Reds hampir
menjuarai gelar Premier League di musim 2013/14.
Dipimpin SAS (Suarez dan
Sturridge) di lini depan, Liverpool berdiri hanya dua poin lebih
sedikit dari juara musim itu, Manchester City. Persaingan musim 2016/17
ini terlihat lebih berat, karena selain Man City, Chelsea, Arsenal dan
tim-tim lainnya juga siap bersaing ketat untuk meraih titel di akhir
musim.
Meskipun begitu, berikut adalah alasan Liverpool musim 2016/17 jauh lebih siap untuk menjuarai Premier League
5. Pengalaman Penting Sang Manajer, Jurgen Klopp
Apabila
Brendan Rodgers dan timnya yang saat itu masih minim pengalaman, naif,
dan belum pernah terlibat dalam persaingan gelar Premier League, hal itu
berbeda dengan Liverpool musim ini di bawah asuhan Jurgen Klopp.
Di bawah asuhan Klopp,
tim Borussia Dortmund sempat dua kali mematahkan dominasi Bayern Munchen
saat menjuarai Bundesliga di tahun 2011 dan 2012, dan pengalamannya
secara mental akan memegang kunci dalam usaha Liverpool merebut tahta
Premier League musim ini.
Selain Klopp,
pemain-pemain yang sempat merasakan pahitnya kehilangan gelar di musim
2013/14, seperti Jordan Henderson, Daniel Sturridge dan Philippe
Coutinho juga telah mempunyai pengalaman berharga, lebih dewasa dan akan
lebih siap musim ini. Ditambah masuknya pemain seperti James Milner
yang sudah langganan juara bersama Manchester City.
4. Liverpool "Raja Bola Mati" Eropa
Apabila
fans Liverpool sebelumnya sering mengeluh bahwa The Reds selalu
menyia-nyiakan peluang dari tendangan penjuru dan / atau tendangan
bebas, keadaan kini telah berbeda. Liverpool tercatat sebagai klub yang mencetak gol bola mati terbanyak di Eropa saat ini dengan delapan gol, rekor yang hanya mampu disamakan oleh AS Monaco dan Atalanta.
Hadirnya bek tinggi Joel
Matip dan meningkatnya kemampuan Philippe Coutinho dalam mengambil bola
mati menjadi faktor terbesar kekuatan bola mati Liverpool. Hal ini akan
terbukti sangat penting dalam persaingan gelar Premier League musim
ini.
3. Tim Cadangan 2016/17 Jauh Lebih Berkualitas
Apabila
Daniel Sturridge adalah salah satu pemain terpenting Liverpool asuhan
Brendan Rodgers di musim 2013/14, di musim 2016/17, ia bahkan tidak
mampu masuk tim inti. Begitulah kekuatan skuat Liverpool saat ini.
Apabila Liverpool
2013/14 terpaksa mengandalkan pemain-pemain seperti Iago Aspas, Luis
Alberto dan Aly Cissokho sebagai pemain pelapis, Liverpool kini
mempunyai pemain-pemain yang berkualitas jauh lebih tinggi duduk di
bangku cadangan.
Kiper inti Liverpool di
2013/14, Simon Mignolet harus puas duduk di bangku cadangan musim ini.
Ada juga Emre Can yang dirotasi dengan Gini Wijnaldum, lalu ada pemain
berpengalaman Lucas Leiva, serta dua striker handal, Daniel Sturridge
dan Divock Origi. Tidak buruk sama sekali.
2. Fleksibilitas Penyerang-Penyerang Liverpool Dalam Berganti Posisi
Jurgen
Klopp sempat menjelaskan bahwa pemain-pemain mereka, terutama di lini
depan tidak punya posisi tetap. Di laga-laga musim ini, pemain-pemain
seperti Coutinho, Mane, Lallana, dan Firmino terlihat sering kali
bertukar posisi satu sama lain.
Ini Membuat penyerang-penyerang Liverpool hampir mustahil untuk dijaga oleh lawan. Dengan ini, strategi man marking sulit untuk diterapkan, karena bek lawan akan ditarik keluar dari posisi bila harus mengikuti mereka.
1. Kekuatan Liverpool Tidak Berporos Pada Satu Pemain
Apabila
sebanyak 50 persen dari total gol Liverpool di musim 2013/14 dicetak
oleh duo Suarez - Sturridge, perolehan gol Liverpool musim ini jauh
lebih merata.
Total tiga pemain,
Philippe Coutinho, Roberto Firmino, dan Sadio Mane berada di posisi
teratas pencetak gol terbanyak Liverpool dengan enam gol di seluruh
kompetisi. James Milner dan Daniel Sturridge menyusul dengan empat gol,
Lallana dengan tiga gol, sedangkan 10 gol lainnya dibagi antara tujuh
pemain lainnya.
Secara total sudah ada
13 pencetak gol berbeda di Liverpool. Dua tahun yang lalu, orang dapat
berkata hentikan Suarez dan Sturridge, maka Anda hentikan Liverpool. Hal
yang sama tidak dapat dikatakan mengenai Liverpool saat ini.
Penjagaan ketat terhadap
satu pemain Liverpool berarti beberapa pemain lain dapat memanfaatkan
ruang dan menghukum tim lawan. Itulah alasan lawan pun kebingungan
menjaga pemain-pemain Liverpool.
Jurgen Klopp telah
menjadikan kekuatan Liverpool untuk berporos pada kolektivitas tim, dan
ini bisa saja berbuah gelar di akhir musim Premier League ini.
0 komentar:
Posting Komentar