photo kepo terkini facebook banner_zpsgiec6was.png

MU Mampu Menjaga Kotak Penalti Mereka


Kepo Terkini - Manchester United akhirnya berhasil menang setelah memperoleh tiga hasil imbang berturut-turut di Liga Primer Inggris. Pada pertandingan Minggu malam (11/12), 'Setan Merah' berhasil mengalahkan tamunya, Tottenham Hotspur, dengan skor 1-0.

Satu-satunya gol pada pertandingan semalam berhasil dicetak oleh Henrikh Mkhitaryan. Pemain asal Armenia tersebut berhasil menjawab kritik dengan golnya. Tapi sayang, ia kemudian mendapatkan cedera pergelangan kaki di babak kedua setelah terkena tekel Danny Rose. Mkhitaryan akhirnya harus menepi sampai boxing day (26/12).

Jose Mourinho sepertinya sudah mulai mendapatkan formula yang pas untuk penyerangan kesebelasannya. Mkhitaryan (sayap kanan), Anthony Martial (sayap kiri), dan Paul Pogba (gelandang serang) bisa tampil lebih leluasa dengan didukung oleh Ander Herrera dan Michael Carrick di belakang mereka.

Sementara manajer Spurs, Mauricio Pochettino, tidak melakukan banyak perubahan dari pertandingan matchday keenam Spurs di Liga Champions UEFA. Ia kembali memainkan susunan pemain terkuat mereka.

United Mengawali Pertandingan dengan Cepat, Spurs Lebih Sabar

Dari awal pertandingan, United sudah mencoba melakukan penetrasi ke lini pertahanan Spurs. Meskipun Spurs menerapkan counter pressing, United berkali-kali mampu sampai ke wilayah pertahanan Spurs, terutama lewat sisi sayap.

Membangun serangan melalui sayap ini yang membuat kedua winger United, Martial (kiri) dan Mkhitaryan (kanan), menjadi pemain yang paling menunjukkan kontribusinya di atas lapangan semalam.

Martial melakukan 15 operan ke wilayah final third, sementara Mkhitaryan berhasil mencatatkan 8 (salah satunya menjadi peluang). Gol yang berhasil ia cetak berasal dari operan Herrera yang dikombinasikan dengan kemampuan Mkhitaryan mencari ruang di wilayah pertahanan Spurs, yang menerapkan pertahanan garis tinggi, melalui pergerakan tanpa bolanya.

Gambar 1 – Grafis peta aksi Manchester United (kiri,dengan arah serangan mengarah ke atas) dan Tottenham Hotspur (kanan, dengan arah serangan mengarah ke bawah) sebelum terjadinya gol Henrikh Mkhitaryan – sumber: SquawkaFoto: Squawka
Gambar 1 – Grafis peta aksi Manchester United (kiri,dengan arah serangan mengarah ke atas) dan Tottenham Hotspur (kanan, dengan arah serangan mengarah ke bawah) sebelum terjadinya gol Henrikh Mkhitaryan


Pada gambar di atas, kita bisa melihat wilayah sayap menjadi wilayah aksi yang paling banyak terjadi. United secara direct hampir selalu mengirimkan bola, baik dari tengah ataupun dari sayap di belakang, langsung mengarah ke sayap di depannya.

Hal berbeda ditunjukkan Spurs dengan ketidakmampuan mereka melakukan penetrasi ke sekitar wilayah kotak penalti United. Spurs menyikapi permainan cepat United dengan oper-operan yang lebih sabar, mencoba menyebarkan bola dari sisi ke sisi melewati tengah lapangan.

Setelah Unggul, United Mengendurkan Serangan

The Red Devils berhasil mendapatkan gol pada menit ke-29. Namun setelah gol tersebut, mereka kembali menunjukkan tipikalnya sebagai kesebelasan asuhan Mourinho, yaitu mengendurkan permainan mereka.

Gambar 2 – Grafis operan final third Manchester United pada babak pertamaFoto: FourFourTwo/Statszone
Gambar 2 – Grafis operan final third Manchester United pada babak pertama


Pada babak pertama, terutama sebelum gol Mkhitaryan, United lebih sering melakukan operan-operan langsung seperti yang sudah disampaikan di atas. Namun, setelah itu mereka mengendurkan operan-operan tersebut, meskipun mereka melakukan beberapa operan lewat tengah juga (tidak melulu ke sayap seperti pada babak pertama).

Gambar 3 – Grafis operan final third Manchester United pada babak keduaFoto: FourFourTwo/Statszone
Gambar 3 – Grafis operan final third Manchester United pada babak kedua


Dari kedua gambar di atas, kita bisa melihat United yang mengendurkan serangan mereka, baik secara kuantitas (jumlah operan) maupun kualitas (operan yang menghasilkan peluang).

Spurs Kesulitan Masuk ke Kotak Penalti United

Tidak seperti United yang berhasil mencatatkan 8 operan sukses ke dalam kotak penalti Spurs (dari 17 usaha operan), Spurs hanya berhasil mengirimkan 2 operan saja yang berhasil sampai ke dalam kotak penalti United (dari hanya 10 usaha operan).

Gambar 4 – Grafis seluruh operan Tottenham Hotspur (arah serang ke kiri)Foto: Squawka
Gambar 4 – Grafis seluruh operan Tottenham Hotspur (arah serang ke kiri)


Jika melihat grafis operan Spurs di atas, kita bisa melihat poin yang sebelumnya kami tekankan, yaitu Spurs yang terlihat selalu menyebarkan operan alih-alih melakukan operan langsung ke wilayah pertahanan United.

Gambar 5 – Grafis umpan silang Tottenham Hotspur (kiri) dan Manchester United (kanan)Foto: Squawka
Gambar 5 – Grafis umpan silang Tottenham Hotspur (kiri) dan Manchester United (kanan)


Sulitnya mereka melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti United, membuat Spurs banyak mencoba peruntungan dengan umpan silang. Sampai akhir pertandingan, mereka mencatatkan 26 umpan silang dengan hanya 4 saja yang tepat sasaran (satu berbuah peluang). 

Angka ini berbanding terbalik dengan United yang berhasil mencatatkan 5 umpan silang tepat sasaran (2 berbuah peluang) dari 18 usaha umpan silang mereka.

Gambar 6 – Grafis tembakan Tottenham Hotspur Foto: Squawka
Gambar 6 – Grafis tembakan TottenhamHotspur


Spurs juga mencoba memecah kebuntuan dengan banyak melakukan tembakan dari luar kotak penalti. Dari total 12 tembakan, sebanyak 9 tembakan berhasil mereka lepaskan dari luar kotak penalti. Seluruh tembakan mereka yang on target (4) berasal dari luar kotak penalti dan dua di antaranya dari sepakan tendangan bebas.

Jika dibandingkan dengan United, mereka berhasil mencatatkan 15 tembakan dengan 6 yang on target, serta 9 di antaranya dicatatkan dari dalam kotak penalti.

Evaluasi Penampilan Duet Marcos Rojo dan Phil Jones

Pada pertandingan semalam, United kembali menurunkan duet bek Marcos Rojo dan Phillip Jones, karena Christopher Smalling masih cedera dan Eric Bertrand Bailly baru sembuh (ia ada di bangku cadangan dan bermain di babak kedua menggantikan Mkhitaryan).

Gambar 7 – Grafis permainan Marcos Rojo (kiri) dan Phil Jones (kanan)Foto: FourFourTwo/Statszone
Gambar 7 – Grafis permainan Marcos Rojo (kiri) dan Phil Jones (kanan)


Memiliki duet bek Rojo dan Jones tentunya membuat para pendukung United berdebar-debar. Bisa dibilang mereka tidak terlalu percaya dengan penampilan keduanya. Tapi berhasil tidak kebobolan semalam melawan Spurs pastinya membuat sorotan positif ditujukan kepada duet Rojo-Jones.

Dari gambar 7 di atas, kita bisa melihat mereka berdua banyak berkontribusi kepada pertahanan United. Hal ini juga didukung dengan angka tembakan Spurs di dalam kotak penalti yang hanya 3 saja (lihat kembali gambar 6) dengan 2 berhasil diblok dan satu tendangan melebar.

Tapi dalam hal membantu penyerangan, keduanya tidak terlalu berkontribusi. Kita bisa melihat grafis operan keduanya. Namun, ini sebenarnya bukan masalah serius, apalagi untuk Mourinho (kecuali ia adalah Louis van Gaal atau Pep Guardiola mungkin), Rojo dan Jones mampu menampilkan permainan yang baik sejauh ini.

Gambar 8 – Grafis operan yang diterima oleh Harry KaneFoto: FourFourTwo/Statszone
Gambar 8 – Grafis operan yang diterima oleh Harry Kane


Selain itu kita juga melihat grafis operan yang diterima oleh penyerang Spurs, Harry Kane. Penyerang asal Inggris ini bisa dibilang tidak terlalu berkutik semalam. Ia dipaksa bermain turun dan melebar, dan hanya dipersilakan dua kali saja menerima bola di dalam kotak penalti United.

Tapi bukan hanya Rojo dan Jones saja yang membuat pertahanan United kokoh semalam, ada peran penting dari David de Gea dan Michael Carrick juga.

Kesimpulan

Melihat pertandingan semalam, sebenarnya tidak ada perubahan untuk Manchester United. Mereka masih sama dan sejujurnya tidak spesial-spesial amat, kecuali momen gol Henrikh Mkhitaryan.

Tapi kali ini Jose Mourinho mampu menunjukkan kokohnya pertahanan kesebelasannya. Semua elemen berkontribusi saat bertahan, bukan hanya Maroc Rojo, Phil Jones, atau David de Gea saja.

Pada pertandingan-pertandingan sebelumnya, United selalu mengendurkan permainan setelah unggul. Hal ini bisa menjadi bumerang, dengan mereka yang kebobolan di menit-menit akhir, tapi itu tidak terjadi pada kemarin malam.

Salah satu hal positif adalah Mkhitaryan yang sepertinya bisa menjadi jawaban dari penyerangan United. Tetapi ketika ia mulai menjawab semua krtitikan kepadanya, kepada Mourinho, dan kepada United, ia malah menderita cedera. Jadi intinya, banyak bersabar saja. Begitu juga untuk Tottenham Hotspur dan Mauricio Pochettino.

Kita tetap harus mengingat bahwa kedua kesebelasan ini ada pada level babak 32 besar Liga Europa pada sisa musim 2016/17 ini. Hal itulah yang bisa membuat kedua suporter kembali "berpijak ke bumi": kemenangan United terasa tidak istimewa, serta kekalahan Spurs juga yang terasa tidak terlalu menyakitkan.
Share on Google Plus

About Anonim

0 komentar:

Posting Komentar