photo kepo terkini facebook banner_zpsgiec6was.png

Mirip Indonesia, Warga Korsel Demo Besar-Besaran Demi Tuntutan Ini


Kepo Terkini - Presiden Korea Selatan, Park Geun Hye masih harus menghadapi protes dari masyakatnya. Beberapa waktu lalu publik sempat menuntut presiden wanita pertama Korsel itu mundur. Kini mereka kembali mengadakan aksi serupa dengan jumlah demonstran yang lebih banyak.

Unjuk rasa pada Sabtu (12/11) di kota Seoul kali ini dinilai merupakan demo terbesar sejak tahun 1990-an. Sebelumnya, penduduk Korea Selatan juga pernah mengadakan demo besar-besaran. Aksi tersebut melibatkan 80 ribu demonstran menuntut mundurnya Lee Myung Bak yang saat itu menjadi presiden Korea Selatan. Kini masyarakat datang dengan 700 ribu pasukan yang juga ingin menggulingkan presiden negaranya.

Demonstran datang dari beberapa kota di luar Seoul dan memadati Seoul City Hall. Pengunjuk rasa berasal dari berbagai kalangan mulai dari pelajar sampai lansia. Masyarakat Korea Selatan masih marah atas perilaku presidennya. Mereka mengatakan Park Geun Hye tidak dapat mengurus negara mereka dengan baik.

"Park Geun Hye harus mundur karena dia tidak merawat negeri kami dengan baik," kata Park Ye Na, pelajar berusia 11 tahun dilansir Channelnewsasia pada Sabtu (12/11). "Saya disini menuntut pengunduran Park Geun Hye. Permintaan maafnya tidak ada artinya. Dia perlu mundur," kata Cho Ki Mang, pria berusia 66 tahun.

Para demonstran melakukan long march dari empat rute menuju Blue House (kantor kepresidenan Korea). Mereka tidak hanya membawa spanduk, tetapi juga menabuh gendang sambil meneriakkan slogan. Semua sama-sama menyerukan agar Presiden Park mundur dari jabatannya.

Pemerintah segara melakukan tindakan pengamanan atas peristiwa ini. Polisi Korea Selatan menurunkan 25 ribu personelnya untuk kegiatan ini. Mereka juga memblokade kendaraan agar tidak mengakses jalan menuju Blue House.

Demo besar-besaran juga sempat terjadi di Indonesia. Demo fenomenal yang terjadi di Indonesia salah satunya dikenal dengan Tragedi Trisakti. Aksi ini berlangsung pada tahun 1998 untuk menuntut Presiden Soeharto mundur. Terakhir, demo besar-besaran terjadi pada 4 November di Jakarta. Unjuk rasa yang dihadiri sebagian besar umat Islam itu menuntut pengusutan hukum kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Share on Google Plus

About Anonim

0 komentar:

Posting Komentar