Kepo Terkini - Potensi
seorang pemain di satu klub tak selalu sama dengan ketika bermain di
klub lain. Ada beberapa faktor yang membuat bakat alami mereka
terpendam. Ada yang karena kalah bersaing, punya gaya hidup buruk, dan
lain-lain.
Beberapa pemain ini telah
sukses menunjukkan bahwa mereka sebenarnya punya potensi besar. Setelah
tak dianggap sebagai aset penting di klub lama, begitu pindah, performa
mereka jauh meningkat.
7. Diego Forlan - Manchester United ke Villarreal
Manchester
United pada musim 2003/04 mencari penyerang baru. Mereka mendapatkan
Diego Forlan, yang didatangkan dari Independiente (Uruguay) seharga 1,1
juta euro. Rupanya pola permainan The Red Devils tidak cocok dengan gaya
Forlan.
Dua musim kemudian, Forlan
dilego ke Villarreal. Tipikal permainan di La Liga tampaknya sangat
cocok bagi Forlan. Ia kemudian menjadi pencetak gol terbanyak 2 kali di
sana. Satu ketika bersama Villarreal, satu lagi ketika pindah ke
Atletico Madrid.
6. Arjen Robben - Real Madrid ke Bayern Munchen
Gelandang
sayap serang ini didatangkan Real Madrid dari Chelsea seharga 36 juta
euro. Perannya bersama Los Blancos dianggap kurang memadai. Setelah 2
musim, Arjen Robben dilepas dengan harga lebih murah ke Bayern Munchen,
24 juta euro.
Di klub Bundesliga inilah
Robben menunjukkan potensi terbesarnya. Ia rutin menyumbang belasan gol
selama semusim untuk FC Hollywood. Robben bakal menjadi legenda klub
ketika pensiun nanti.
5. Christian Benteke - Liverpool ke Crystal Palace
Setelah
3 musim menunjukkan konsistensi dan permainan cemerlang bersama Aston
Villa, Christian Benteke menarik minat Liverpool. Percobaan musim
pertama kurang bagus. Benteke hanya menyarangkan 9 gol di Premier
League.
Musim berikutnya, Benteke
dilepas ke Crystal Palace. Di klub baru ini tampaknya penyerang tinggi
besar asal Belgia ini menemukan bentuk permainan yang diinginkannya. 3
Gol telah ia sumbangkan untuk Palace dari lima partai.
4. Kevin De Bruyne - Chelsea ke Wolfsburg
Gelandang
muda yang diambil Chelsea dari Genk sejak usia muda ini tak cukup
memuaskan Jose Mourinho. Ia sempat dipinjamkan ke Werder Bremen dan
menyarangkan 10 gol dalam semusim.
Setelah pulang, Kevin De
Bruyne tak juga mendapat tempat yang sepantasnya. Ia lalu dijual murah
ke Wolfsburg, di mana selama 2 musim sempat menyarangkan 13 gol di ajang
Bundesliga.
Ia lalu diganjar mahal oleh Manchester City dan kini menjadi andalan di lini tengah The Citizens.
3. Romelu Lukaku - Chelsea ke Everton
Satu
lagi masalah yang sering dituduhkan kepada Chelsea soal pembuangan para
pemain muda hasil didikan akademi mereka sendiri. Romelu Lukaku tak
dianggap cukup bagus untuk menyaingi para rekrutan mahal The Blues.
Ia sempat dipinjamkan ke
West Brom dan mencetak 17 gol. Rupanya hasil itu tetap kurang memuaskan.
Lukaku kemudian dijual ke Everton. Di klub biru lainnya inilah Lukaku
mulai menemukan jati dirinya sebagai penyerang tajam.
2. Gerard Pique - Manchester United ke Barcelona
Bek
andalan Spanyol dan Barcelona ini mungkin punya nasib yang agak lain
seandainya bertahan di Old Trafford. Selama bermain untuk Manchester
United antara 2004 hingga 2008, Sir Alex Ferguson hanya menurunkan
Gerard Pique dalam 12 pertandingan saja.
Manajer legendaris United itu kemudian melepas
Pique hanya seharga 5 juta pound ke Barcelona. Di negara sendiri, Pique
kemudian menjelma menjadi pilar utama lini belakang Barcelona.
Totalnya sudah 6 gelar La
Liga ia koleksi. 4 gelar lebih bergengsi dari Champions League juga
didapat. Di kancah Internasional, Pique juga punya koleksi 1 trofi Piala
Dunia dan 1 dari Euro. Tidak terlalu buruk untuk pemain buangan, bukan?
1. Mario Balotelli - Liverpool ke Nice
Ada
banyak tanda tanya seputar kedatangan Mario Balotelli ke Anfield atas
kehendak Brendan Rodgers pada musim 2014/15 lalu. Penyerang asal Italia
ini memang dikenal suka bertindak semaunya, malas berlatih, dan
cenderung kontroversial di dalam maupun di luar lapanngan.
AC Milan sudah menyerah,
Liverpool lalu mencoba merehabilitasinya. Ternyata upaya ini gagal. Balo
dikembalikan ke Milan dalam status pinjaman. Hasilnya masih sama saja.
Tak banyak pilihan tersisa buat Balotelli.
Nice lalu secara mengejutkan
mengambil langkah yang dianggap spekulatif ketika itu. Namun, kini Balo
terbukti tajam lagi. 2 partai Ligue 1 telah ia mainkan dengan torehan 4
gol. Satu tambahan lagi dari ajang Europa League.
Memang belum ada cukup bukti
bahwa performa awal musim ini bukan sekadar anomali. Namun, setidaknya
Balo terlihat bahagia bersama Nice.
0 komentar:
Posting Komentar