Nikmatnya Gadis Kembar Berjilbabku
QQ2889com
Cerita Dewasa kali ini menceritakan pengalaman sexs
pribadi Seorang Laki-laki yang berhubungan sex dengan gadis SMA yang
kebetulan mereka kembar dan berjilbab. Kejadian Ini terjadi berapa yang
bulan lalu. Ketika sore itu aku sedang menghabiskan waktu setelah
bekerja disalah satu mall besar dijakarta. Lelah dan penat rasanya
bekerja seharian rsanya. Sembari menuggu jalanan yang sangat macet aku
menghbiskn waktu untuk rilex sebentar disebuah pusat perbelanjaan untuk
sekedar minum kopi. Akupun memesan sebuah kopi dan duduk disebuah sudut
restoran. Sambil minum kopi aku menikmati pemandangan mall yang sungguh
berbeda dari kantorku. Sangat rilexs rasanya, tiba-tiba pandangankupun
beralih sekitar 2 meja di depanku, disana duduklah 2 orang siswi SMU
yang msih mengenakan baju seragamnya. Mereka bercanda tawa ceria,
Setelah kuperhatikan lebih seksama lagi, ternyata mereka sungguh manis,
dan astaga ternyata mereka kembar. sekilas aku tak bisa membedakan
antara 2 gadis remaja itu. Dua-duanya berwajah cantik, putih, dan mulus.
Sungguh wajah yang enak dpandang. Selain itu keduanya juga punya tubuh
mungil, dengan dada yang tidak begitu besar namun montok dan menantang
yang mereka coba sembunyikan dibalik seragam SMU lengan panjang yang
agak longgar dengan jilbab tipis yang tidak terlalu panjang namun cukup
menutup buah dada mereka
.
Sungguh menggemaskan kedua gadis kembar yang berjilbab dan mungil itu.
Entah mengpa aku tak bisa melepaskan pandanganku dari wajah dan payudara
kedua gadis berjilbab tersebut, tidak kusangka salah satu gadis itu
melihatku, nampaknya dia tau kalau dari tadi aku sedang memandngi indah
tubuhnya, kemudian diapun tersenyum padaku. Kesempatan nih pikirku. Lalu
akupun bergegas untuk mendekati meja mereka. Kusapalah mereka,
“ Hey, siang adik-adik, berduaan ini, emng pada ngapain nih disini ??” tanyaku.
“ Iya om, siang juga” jawab mereka bersamaan sambil tersenyum. “ Lagi iseng-iseng aja om, abis dari sekolah” jawab yang satu.
“ Emmmm... omong-omong om boleh duduk barengan sma kalian ngga ?” tanyaku dengan sopan.
“ Boleh-boleh om, silakan aja ” jawab yang satu lagi.
“ Boleh kenalan sama kalian ??” tanyaku pada mereka.
“ Emmmm... boleh aja om.. Aku Deva, kalau saudaraku kembarku ini namnya Devi” jawab mereka sambil ternsenyum menggemaskan.
Setelah cukup lama kuperhatikan kedua gadis berjilbab ini ternyata
aksesoris yang mereka kenakan berbranded semua, mulai dari bros untuk
peniti jilbab mereka, sampai cincin, gelang, jam tangan bahkan handpone
seri terbaru. Bisa saya pastikan kalau mereka dari kalangan ank orang
tajis nih.
“ Kalian berdu saudara kembar ya ?? usia kalian berapa ??” tanyaku penasaran pada mereka.
“ Iya om kita kembar identik… kalau umur kita sekarang 16 tahun sebentar
lagi Sweet 17 om ..hhe ” jawab mereka sambil tersenyum manis.
“ Ouwooh… udah mau puber nih ya..hhe ” kataku sambil melirik payudara Deva.
Dengan tiba-tiba peniskupun perlahan-lahan mengeras, karena aku
membayangkan meremas-remas kedua payudara mereka yang tertutup dibalik
jilbab mereka.
“ Iya dong om, kan kita udah sma jadi udh gede donk” jawab Deva yang tak sadar apa sebenarnya yang aku maksud.
“ Kog kalian jam segini nggak pulang, udah sore begini masak gadis2
cantik seperti kalian masi belum pulang” godaku pada mereka.
“ Ihhhh, om gomblnya bisa aja ah,... masi mau nongkrong dulu om,
bentarn lagi juga pulang” jawab Deva sambil mengobrol dengan Devi
kembranya.
Terus kuperhatikan kedua gadis ini, walaupun mereka kembar identik,
namun aku mulai bisa membedakan antara Deva dengan Devi. Deva berusia
lebih tua beberapa menit dari Devi. Ukuran payudara Deva ini sedikit
lebih besar dari Devi adiknya. Selebihnya tak ada perbedaan lagi.
Seandainya saja bisa kutelanjangi kedua gadis berjilbab ini, apakah
mungkin jepitan vagina saudara kembar ini berbeda yah ( kataku dalam
hati yang sudah dipenuh Birahi).
“ Ngomong-ngomong Kalian udah punya pacar belum nih??” tanyaku pada mereka.
“ Deva udah tuh om, nama pacarnya Soni, hihi…” Ujar si Devi’.
“ Apaan sih Vi, dia tuh cuma temen deket aja kali …” bantahnya kepada devi dengan muka memerah deva membantahnya.
Kulihat ada sela untuk mendekati mereka, karena dengan mudahnya mereka
berdua sangat mudah akrab dengan orang yang Baru dikenlnya seperti aku.
Akupun mulai berpikir sepertinya dua gadis ini bisa kupakai malam ini.
Mulailah kukeluarkan jurus pamungkas mautku.
“ Emmm.. kalian pasti udah pernah pacaran kan ?” tanyaku.
“ Iya udah pernah Om… tapi ya gitu deh pacarany, namanya juga anak SMA.” jawab Deva.
“ Emmm.. maaf nih ya sebelumnya, kalian udah pernah begituan belum sama pcar kalian??” tanya nakalku kepada mereka.
“ Begitun gimana om maksudnya ??” tanya kaget deva.
“ Jangan kaget gitu dong, mksd om begini... kayak ciuman pelukan, dan
main2 itu sama pacar kalian belum” Sejenak mereka kaget dengan
pertanyaanku.
lalu Devi balas menjawab,
“ Ihhhhh…om apaan sih, kok nanyanya begituan” jawab devi.
“ Ya kan om cuma mau tau aja nggk ada maksud apa-apa ?? jawbku pd mereka.
Merekapun terdiam sejenak kemudian saling berbisik, lalu mereka mulai menjawab,
“ Yaudh deh kita kasih tau, tapi jangan macem-macem y om sama kita???” jawab Deva sambil menggodaku.
“ Ya iyalah om Cuma pingin tau aja, nggk ada maksud apa-apa Deva cantik” kataku sambil mengedipkan mataku.
Sepertinya mereka mulai tahu apa maksud gerak gerikku, lalu dengan tersenyum nakal Deva menjawab,
“ Emmm, kalau om mau kita mau kog jalan-jalan sama, tapi ad syaratnya”
lalu gita berhenti berbicara lalu mengambil handphonenya dan mengetik
lalu memberikan handphoenya padaku
Astaga kukira mereka anak baik-baik pikirku, inilah waktu yng
kutunggu-tungu dari tadi. Ternyata persyaratan Deva adalah meminta
sejumlah uang padaku. Kesempatan inipun tak boleh kulewatkan. Akupun
tersenyum lebar dan jantungku semakin berdegup kencang. Tiba-tib aku
tersadar dengan suatu hal,
“ Oh iya maaf yah sebelumny Deva dn Devi, kaliankan memakai jilbab kenapa kalian mau nemenin om” tanyaku pada mereka.
“ ouwhhhh gini om, kita pakai jilbab tuh karen ini ketentuan wajib disekolah om” jawab Deva padaku.
Kemudian aku menyadari segala sesuatunya, sudah menjelang malam hari
kedua gadis berjibab ini masih dipusat perbelanjaaan, kenapa mereka
bisa memakai barang-barang mahal itu. Pantas saja mereka mudah sekali
untuk diajak ngobrol sampai ke hal2 yang nakal, ternyta jilbab hny
sebagai kedok saja bukan untuk berhijb.
“ kalau gitu oke deh, yuk kita pergi, tpi om ke atm dulu yaambil uang
saku untuk gadis2 cantik om ini” kataku sambil mengedipkan mata yang
dijawab dengan sedikit tawa dan tatapan nakal.
Waktu itu sekitar jam 6 sore, aku bersama kedua gadis berjilbab ini
keluar dari mall dan menuju sebuah atm dibasement mall tersebut.
Ternyata basement tersebut agak sepi, hanya berisi mobil2 dan beberapa
supir, tukang parkir dan satpam yang sempat memandangku iri, karena aku
yang asyik bercanda dengan kedua gadis berjiblab ini.
Atm tersebut ternyata cukup tertutup, dengan ruangan yang cukup besar.
Akupun mulai mengakses mesin tersebut sambil berbincang2 dengan kedua
gadis berjilbab ini. Sambil memencet tombol2 aku lirik keadaan diluar,
tampaknya posisiku cukup tertutup dan tak ada orang yang melihat, ah aku
yang sudah tak tahan dari tadi mulai melancarkan aksiku. Kedua gadis
berjilbab ini berdiri dikanan kiriku, sambil menunggu mesin atm bekerja,
aku tarik kedua tanganku kebelakang lalu Kuremas-remas kedua pantat
gadis kembar yang kenyal itu.
“ Ihhhhh om nakal ihh, ini masih dibasement juga om” jawab Deva dan Devi memberi cubitan kecil dipinggangku.
“ Iya deh deh om nakalnya nanti aja deh..hhe” jawabku sambil menarik tanganku dari pantat kedua gadis ini.
Kugapailah pinggang kedua gadis berjilbab ini dan menarik mereka kearah
tubuhku, mantap... payudara mereka yang masih tertutup jilbab, sungguh
sama kenyal dan nikmatnya.
“ ihhhhhh... Om ini nakal banget yh ternyta ” jawab mereka dengan senyum manja.
Lalu tanganku mulai meraba naik kepunggungnya lalu bergeser masuk
keketiak mereka menyelusup kebelakang jilbab mengikuti alur bh mereka
dan menggenggam payudara payudara gadis gadis ini yang tidak bersentuhan
dengan dadaku.
” Ihhhhh... si ooomm dari tadi bandel banget deh, nggk sabaran banget
sihhh” kata Deva sambil kedua gadis ini mencoba melepaskan diri dari
genggaman tanganku pada buah dada mereka.
“ Du... duh..., gadis cntik om jangan begitu dong, ini uangnya” kataku
ketika setelah mesin atm tersebut mengeluarkan uang beberapa juta
rupiah.
Akupun mengambil uang tersebut lalu memperlihatkan uang tersebut kepada
mereka, tampaknya kali ini mereka luluh dan mata mereka tampak berbinar2
melihat uang yang cukup banyak tersebut dan mulai tersenyum genit.
Akupun dengan nakalnya menyampirkan jilbab Deva dan Devi kepundaknya
lalu membuka 3 buah kancing paling, dan kulihat yang daritadi membuat
penisku sangat keras, empat buah payudara gadis smu yang sangat
menggemaskan terbungkus bra yang sangat sexy dengan jilbab yang menutupi
kepala mereka, akupun menyelipkan beberapa lembar ratusan ribu rupiah
kedalam bra mereka sambil merasakan kenyalnya payudara mereka lalu aku
lanjutkan dengan meremas2 payudara montok kedua gadis ini.
“ Payudara Deva lebih besar sedikit daripada punya Devi ya? tapi sama
nikmatnya kog. Tapi kalian sama-sama cantik, om udah nggk kuat
nih...hhe. Ini uangnya dp dulu yah nanti kalo udah selese nemenin om,
semua uang ini boleh buwat bkalian” kataku dengan penuh nafsu yang
membara.
.
Merekapun hanya tersenyum genit sambil keenakan menikmati remasan demi
remasan dan plintiran pada payudara dan putting mereka. Tanpa disadari
ada orang mengetuk pintu atm. Kami bertigapun kaget bukan kepalang, aku
baru menyadari ada orang antri menunggu dari tadi. Akupun segera menarik
kedua tanganku dari payudara mereka, gita dan ginapun kaget luar biasa
dan langsung mengancingkan kembali baju mereka dan menjulurkan jilbab
mereka untuk menutupi buah dada montoknya.
“ Ihhhh si om, untung nggak dibuka semuanya, kan malu om kalau kelihata sama orangt-orang” kata Devi
“ Iya.. iya... om minta maaf deh, habis om udah nggak kuat nih, kita cari tempat yuk nanti disambung lagi” kataku
“ hahhaha, ya psti dong om udh nggk kut, kitakan cantik-cantik , jadi om nggak kuat deh” kata Deva dan disambut tawa mereka.
“ Iya deh kalian cantik, yaudah yuk, tapi gandeng tangan om ya” bisikku
manja kekeduanya kamipun keluar dari kotak atm yang sudah ditunggu 3
orang yang mengantri dari tadi.
Mereka yang menunggu diantrian tampak kesal namun agak kaget ketika
melihat seorang lelaki digandeng dua orang gadis SMA kembar yang masih
segar dan berjilbab.
Bodo amat pikirku, biarin ajah, emang gua pikirin, akupun menarik kedua
daun muda yang sungguh menggemaskan ini kesudut lapangan parkir tempat
mobilku berada yang jauh dari tempat tunggu supir dan satpam. Sambil
berjalan kedua lengan atasku merasakan lembutnya bagian luar buah dada
gina dan gita yang terus bersenggolan dengan tanganku yang mereka
rangkul. Aduh sungguh nikmat rasanya, batang penisku semakin tak kuat
ingin segera menikmati kedua gadis kembar ini. Gedung parkir di mall ini
hanya setengah mobil kebawah yang tertutupi tembok, selebihnya hanya
ditutupi oleh kawat2 besi sehingga walaupun gelap namun samar2 bisa
terlihat dari luar gedung parkir. Ide gilapun muncul dikepalaku aku akan
menikmati kedua gadis berjilbab ini ditempat terbuka sebelum nanti
kutelanjangi, kumandikan dan kusabuni setiap inci tubuh mereka dirumahku
nanti. Setelah sampai disudut tempat mobilku diparkir akupun mendorong
perlahan kedua gadis berjilbab ini hingga bersandar ditembok dengan
kedua tanganku menekan sebuah payudara mereka.
“ Gadis-gadis om yang cantik, kita main disini dulu yuk, kan gelap nggak
ada orang, om udah nggak tahan nih, nanti uang jajannya om tambah deh,
tapi nanti malem main kerumah om dulu kita main2 lagi, besok pagi baru
om anter kesekolah, gimana?” ajaku pad mereka.
Merekpun saling berpandangan lalu salah satunya mengangguk,
“ Ok deh om tapi ati-ati yah kalo ada orang, kan malu om diliatin orang” ujar merek.
Akupun tersenyum dan tanpa basa basi langsung kusampirkan jilbab mereka.
kubukalah kancing2 bajunya dan kubuka seragam sekolah mereka, dan
langsung kulepas bra mereka, kulemparkan bra mereka kejok belakang
mobilku lalu kupakaikan kembali baju seragam mereka tanpa kukancingi
lagi, sungguh indah tubuh saudara kembar ini. Dengan jilbab putih yang
masih mereka kenakan dan payudara yang putih dan empat buah putting
berwarna coklat yang kecil sungguh indah sekali, akupun tak mampu
menahan nafsuku, segera kumainkan empat buah payudara gadis kembar ini
bergantian, dari remasan, plintiran pada puting2 payudara mereka hingga
hisapan hisapan dan gigitan2 kecil membuat mereka menggelinjang mendesah
menikmati permainanku. Lalu kuhentikan permainanku, kuperintahkan kedua
gadis ini untuk mengangkat kedua roknya perlahan. Pelan2 kulihat kaki
mungil mereka yang dibungkus sepatu dan kaus kaki menutup betis mereka,
lutut, dan aww, paha paha yang putih dan mulus lalu kemaluan yang masih
tertutup celana dalam putih yang tipis. Aku sungguh tak kuat, langsung
kutarik turun celana dalam mereka dan kupandangi vagina Mereka yang
kecil karena umur mereka yang masih 16 tahun. Kuambil celana dalam
mereka dan kulemparkan ke jok belakang mobil. Lalu kututup pintu
mobilku.
“ Kok kita nggak maen dimobil om, kalau disini takut ada yang ngeliat
om” kata Devi khawatir dengan keadaanya yang berjilbab namun baju
seragam yang terbuka yang memperlihatkan dua buah payudaranya yang
menggantung sambil mengangkat rok sampai pinggang yang memperlihatkan
vaginanya.
“ Udah bnggk usah takut, nggak papa Vi, nanti kamu bakalan tau kalau
jauh lebih nikmat rasanya kalo ditempat begini ” kataku sambil menarik
kedua gadis itu dan kusuruh duduk dikap depan mobilku yang posisinya
didinding lapangan parkir, yang hanya tertutup jeruji2 besi dan tampak
dari luar samar2.
“ Ihhhh malu tau om ” jawab Devi sambil duduk dan menutup rok dan bajunya sambil melipat tangan didadanya.
Tampak didepanku dua orang gadis kembar berjilbab yang siap kunikmati
beberapa saat lagi, disebuah gedung parkir, dan gilanya lagi walaupun
agak gelap tapi pasti secara samar2 terlihat dari jalan raya diluar
gedung. Tanpa memperdulikan ucapan gita akupun menarik kepala kedua
gadis berjilbab ini dan mencium bibir merkea bersamaan, ah nikmat
rasanya saat mencium mereka bersamaan.
Tampaknya mereka menyukainya, lalu tanpa basa basi kuangkat rok sekolah
Deva dan kujilat2 vaginanya, juga tangan kananku masuk kedalam rok
diantara kaki Devi dan mengelitik vagina dan klitorisnya sambil aku
memuaskan kakaknya. Kedua gadis berjilbab ini hanya bisa menggelinjang
dan mendesah pelan, perlahan nafsu mulai merasuki keduanya yang
tampaknya sudah tak malu lagi dan mulai meremas remas payudara mereka
sendiri. Kurasakan cairan mulai membasahi vagina kedua saudara kembar
ini.
Akupun semakin tak tahan, langsung kubuka celanaku dan mengeluarkan
penisku dan kumasukkan kedalam vagina gina sambil terus mengaduk2 vagina
Devi dengan 3 buah jariku. Ahh penisku serasa dipijit2 didalam
vaginanya. Walaupun sempit tapi ketika mulai kusodok pelan2 serasa tak
ada yang menghalangi, ternyata Deva sudah tidak perawan lagi, begitu
juga dengan Devi yang sedari tadi pasrah penuh kenikmatan dengan tiga
buah jariku divaginanya. Akupun dengan cepat memajumundurkan penisku
didalam vagina Deva bergantian dengan Devi. Wajah mereka yang terbungkus
jilbab sungguh tampak menggemaskan membuatku semakin bernafsu meremas2
payudara2 mereka.
Aku memerintahkan kedua saudara ini untuk menunduk dan bertumpu pada
terali2 besi gedung parkir. Kuangkat rok panjang mereka dan kulipat dan
kuselipkan dipinggang mereka, sehingga dengan bebasnya aku bisa melihat
pantat, vagina dan bagian kaki gadis gadis ini.Mungkin kedua gadis
kembar ini belum orgasme mereka tampak mau melakukan apa saja asalkan
terus kuaduk2 vagina mereka.
Mereka tak malu walaupun samar2 terlihat dari jalan raya didepan gedung
parkir ini. Akupun semakin bernafsu dengan menyodokkan penisku kedalam
vagina mereka bergantian dari belakang sambil kutarik jilbab mereka yang
membuat mereka mendongak keatas sambil menikmati hentakan demi hentakan
penisku dilubang vagina mereka secara bergantian. Tak lama kemudian
gina merintih2
“ Uhhhhh.... ahhhhh... om remes payudaraku yang keras, terus masukin
penisnya cepetan sedikit aku udah nggak tahan mau keluar” ujar Deva
padaku.
akupun yang memang penuh nafsu segera menuruti permintaan Deva,
kucengkram kedua payudaranya dari belakang, dan kupercepat hentakan
penisku jauh lebih dalam kelubang vaginanya.yang membuat gina semakin
menjerit2 kecil menikmatinya.
Tiba2 dari jauh kulihat seseorang haltebus yang mengarah kegedung parkir
diseberang jalan tampaknya melihat adegan yang kulakukan, dan Deva
walaupuan daritadi merem melek menikmati permainanku menyadari ada
seseorang yang ikut menikmati tubuhnya dari jauh.
“ Ada orang tuh om dihalte ngeliatin kita, tapi aku udah nggak kuat om
dikit lagi mau keluaarr. Ah biarin ajaaaahhh…” jawabnya yang tampak
semakin bernafsu karena dilihat orang tersebut.
Akupun semakin bernafsu mempertontonkan adegan mesra ini keorang tersebut yang semakin membuatku terpacu
“ aghhhh.... aghhhh... aghhh ” Deva merintih dan kurasakan vaginanya
mengeluarkan cairan yang sangat banyak dan akhirnya Deva terdiam lemas
walaupun aku tetap memacu penisku kevaginanya. Akupun menghentikan
aksiku.
“ Uhhhhhhhhhhhhhhhhhh... aku udah nggak kuat, om lanjutin sama Devi yah..” katanya dengan tersenyum penuh kepuasan.
“ Iyah nggak papa Deva sayang, tapi kamu disini aja ya temenin om main
dengan adikmu ini” kataku sambil menjulurkan rok Devi sehingga menutupi
bagian bawah tubuhnya lalu kubalikkan tubuhnya kucium mesra, dan
kupandangi adiknya.
“ ihh omm, dari tadi aku dicuekin, kan aku juga udah nggak tahan om
pingin disodok vagina aku sama om” katanya dengan cemberut nakal.
Walaupun payudara Devi sedikit lebih kecil dari kakaknya, namun hasrat sexnya jauh melebihi kakaknya,
“ Ayo buruan om, tu orang dihalte depan lagi ngeliatin kita, aku udah
nggak tahan, ayo omm cepettt” kata Devi memelas dipenuhi nfsu.
Aduh... duh... ternyata adiknya jauh lebih agresif dan maniak dari
kakaknya. Akupun langsung menancapkan penisku kevaginanya dari belakang
yang sudah memasang posisi menunduk dengan menumpukan tangannya pada
jeruji besi didinding gedung parkir ini.sambil kugenjot vaginanya,
kuremas2 payudara kiri Devi dari belakang dengan tangan kiriku sementara
tangan kananku kugunakan untuk memeluk Deva sambil mencium bibirnya dan
meraba2 payudaranya.tak disangka gita ternyata begitu exebisionis,
dalam genjotanku dia melambaikan tangan dan tersenyum genit kepada
lelaki yang menatap aksi kita dari tadi.akupun tak peduli terus saja
kupermainkan vaginanya.
Tapi lama kelamaan aku bosan dengan posisi ini, kubalikkan tubuh Devi,
dan kugendong lalu kududukkan ditepi kap depan mobil jeepku dan
kusandarkan Dia berdiri disampingnya, akupun melanjutkan aksiku
menancapkan penisku kevagina Devi sambil mencium dan menjilat jilat
putting payudaranya bergantian dengan mencium bibir Deva kakaknya,
sambil tangan kiriku meremas2 payudara gina.ohhh sungguh berlipat2
rasanya menikmati tubuh dua orang gadis kembar yang masih mengenakan
jilbab putih namun 4 buah payudara mereka terbuka bebas dan sedang
kujamah, sedangkan vagina gita sedang kunikmati dengan penisku dan
vagina gina sesekali kuremas2 dari balik rok yang kuangkat keatas. Tak
lama kemudian, Devipun mencapai titik puncaknya,dia menggelinjang dan
mendongak keatas sambil memeluk kepalaku diantara dua buah payudaranya
dengan erat dan tiba2 tiga kali kurasakan semprotan cairan didalam
vaginanya bersamaan dengan semprotan spermaku didalamnya.
“ Aaaghhhhh.... ommmm.... aku mau keluar....ahhhhh” jeritnya… Devapun
hanya tersenyum melihat ulah adiknya yang sedang dalam titik puncaknya.
Kamipun bergegas merapihkan diri masing-masing,.
“ Udah rapi semukan kalin, jangan ada yang ketinggaln diparkiran yah, BH
sama Cdnya jangan lupa..hhha, yaudah yuk kita belanja, setelah belanja
kita nonton juga yuk, nanti kita lanjut lagi dirumah om yah” ajak dan
goda genitku pada mereka.
Merekapun hanya tersipu malu. Lalu kedua gadis kembar ini kurangkul dan
kuajak kedalam mall sambil dengan nakalnya kuraba payudara mereka yang
kali ini dengan mudah kuplintir dari luar pakaian mereka putting yang
menonjol dibalik bajunya, namun sengaja ditutupi jilbab mereka agar tak
ketahuan, namun buah dada buah dada yang tak disanggah itu tampak lebih
menggoda bergoyang goyang dibalik pakaian mereka walaupun sudah ditutupi
jilbab, gesekan demi gesekan dan remasan tanganku dipayudara mereka
sungguh nikmat, walaupun batang kemaluanku sudah lemas, tapi aku masih
ingin menikmati tubuh gadis kembar berjilbab ini. Kamipun masuk kedalam
mall, Mereka jalan disampingku dengan biasa2 saja agar tak terlalu
menarik perhatian.. kamipun menuju bioskop dilantai atas dan membeli
tiket film, tapi sebelum masuk ke bioskop, Devi mengajak kakaknya
ketoilet untuk membersihkan sisa2 cairan vagina dan spermaku yang masih
membasahi vaginanya. Demikian cerita daari saya, tunggu versi
berikutnya.
Selesai
0 komentar:
Posting Komentar