photo kepo terkini facebook banner_zpsgiec6was.png

Klub-Klub Besar Eropa Dianggap Cemburu kepada PSG


Kepo Terkini - Presiden Federasi Sepakbola Prancis (FFF), Noel Le Graet, membela Paris Saint-Germain. Menurut Le Graet, ada kecemburuan klub-klub terbesar Eropa kepada PSG.

PSG jadi buah bibir setelah melakukan dua transfer gila-gilaan pada musim panas ini. Les Parisiens menjadikan Neymar sebagai pemain termahal sejagat dengan mendatangkannya dari Barcelona dengan biaya 222 juta euro (sekitar Rp 3,5 triliun).

Tak berselang lama, PSG memboyong Kylian Mbappe dari AS Monaco. Mbappe memang pindah dengan status pemain pinjaman. Akan tetapi, ada opsi pembelian yang nilainya mencapai 180 juta euro (sekitar Rp 2,85 triliun). Angka tersebut sangat besar untuk seorang pemuda berusia 18 tahun yang belum genap dua tahun menjadi pesepakbola profesional.


Belanja pemain besar-besaran yang dilakukan oleh PSG memunculkan tanda tanya soal kemampuan klub tersebut untuk memenuhi regulasi Financial Fair Play. UEFA telah membuka penyelidikan terkait hal ini.

 Kebijakan transfer PSG juga mendapat kritik tajam dari sejumlah tokoh, seperti Presiden La Liga Javier Tebas, CEO Bayern Munich Karl-Heinz Rummenigge, hingga Presiden Lyon Jean-Michael Aulas.

Tapi, Le Graet membela PSG. Dia menyebut kritik kepada PSG dilatarbelakangi oleh kecemburuan.

Le Graet juga menganggap UEFA sudah menerapkan standar ganda dengan mengabaikan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan klub-klub top lain. Sebaliknya, semua tindakan PSG selalu diawasi dengan ketat.

"PSG selalu menghormati komitmen mereka. Kita tak bisa menyalahkan mereka secara fiskal atau sosial. Saya tak menganggap mereka tidak menghormati aturan-aturan yang ada di Prancis. UEFA khawatir. Pada saat bersamaan, mereka tak terlalu khawatir oleh tindakan tim-tim lain, terutama di La Liga," ujar Le Graet kepada L'Equipe.

"Saya tak melihat di mana PSG membuat kesalahan. Financial Fair Play memungkinkan rekening dibersihkan, tapi selain klub-klub di negara kecil, siapa lagi yang sudah dihukum? Pernahkah UEFA menyentuh Real (Madrid)? Barca? Sebuah klub Inggris?" tambahnya.

"Tergantung pada negaranya, klub-klub dikenai pajak dengan cara berbeda-beda. Saya pikir juga ada sedikit kecemburuan. Di kalangan klub-klub besar, sulit bagi mereka untuk menerima pendatang baru," kata Le Graet.
Share on Google Plus

About Anonim

0 komentar:

Posting Komentar