Kepo Terkini - Zlatan Ibrahimovic mengakui Manchester United tak sekuat Paris Saint-Germain yang ditinggalkannya. Tapi keputusan bergabung MU tak pernah sulit.
Ibra meninggalkan PSG di musim panas kemarin, usai habis masa kontrak, untuk menerima pinangan MU. Langkah ini sedikit banyak cukup dipertanyakan.
Sebab dengan usianya yang saat itu mendekati 35 tahun, Liga Prancis akan lebih nyaman ketimbang Inggris yang amat menuntut fisik. Selain itu, bersama PSG, Ibra setidaknya lebih terjamin soal gelar juara.
Sementara dengan komposisi skuat yang penuh bintang, PSG lebih punya kans memberikannya titel Liga Champions yang pertama. Sebaliknya MU sebenarnya sedang dalam periode menurun.
'Setan Merah' sedang berusaha kembali ke persaingan teratas sejak kali terakhir juara pada 2012/2013. Jangankan juara, dalam tiga musim terakhir MU bahkan kerepotan untuk sekadar lolos ke Liga Champions.
Ibra tak membantah bahwa PSG punya materi pemain yang lebih mengilap. Tapi sejak ada Jose Mourinho yang juga bergabung di musim panas kemarin, dia tak kesulitan mengambil keputusan. Terlebih lagi dia menginginkan tantangan baru.
"Keberadaan Mourinho sangat menentukan saat itu. Tim tempat saya bergabung musim panas ini tidaklah sekuat yang saya tinggalkan. Tapi ketika Mourinho yang menelepon, keputusannya mudah," kata Ibra kepada Aftonbladet.
"Ketika dia menelepon, saya tak keberatan datang. Yang kami perlu putuskan saat ini adalah kapan saya diperkenalkan sebagai pemain United. Sisanya, kesepakatan finansial, bukan bagian yang sulit."
"Itu sungguh soal tantangannya dan saya tidak akan pernah mengatakan tidak ke sebuah tantangan. Ini yang saya inginkan, datang ke salah satu klub terbesar dunia, yang punya masalah-masalah dan tidak memenangi banyak hal belakangan, dan mencoba Premier League. Itu tantangannya," tambahnya seperti dikutip Soccerway.
0 komentar:
Posting Komentar